indosiar.com - Ketika sedang asyik membaca, tak  sengaja Anda melipatkan kaki dalam waktu yang lama. Ketika bangkit,  tiba-tiba Anda merasa kaki Anda kesemutan. Refleks, Anda akan  memijat-mijat kaki tersebut untuk mengurangi kesemutan itu.
Hampir semua orang pernah mengalami apa yang disebut kesemutan atau  kebas. Kalau sudah kesemutan, biasanya akan terasa kebal, ngilu, walau  akan berangsur-angsur hilang jika kita mulai menggerak-gerakkan bagian  tubuh yang kesemutan tersebut.
Banyak orang yang menganggap enteng gejala kesemutan ini. Mungkin  karena gejalanya yang kadang datang, lebih banyak tidak. Mudah datang,  mudah pula hilang.
Tetapi kesemutan patut diwaspadai jika kesemutan itu terjadi di satu  bagian tubuh. Kemudian menjalar ke bagian tubuh lain di sekitarnya, dan  kemudian memperburuk fungsi-fungsi tubuh lainnya, bisa jadi itu adalah  manifestasi tumor di bagian depan otak. Sebuah penyakit amat serius  dengan gejala awal sepele.
Dalam bahasa medis, kesemutan sering disebut sebagai parestesia.  Suatu sensasi yang dirasakan tanpa ada stimulus dari luar. Sensasi  Parestesi ini tidak hanya rasa ‘kesemutan’, namun bisa juga rasa panas,  rasa seperti tertusuk-tusuk, ‘greyengan’. Rasa Kesemutan dapat dirasakan  di tangan, kaki di muka, maupun di seluruh bagian tubuh kita.
Pada dasarnya kesemutan merupakan suatu gejala manifestasi dari  gangguan sistem saraf sensorik akibat rangsang listrik di sistem itu  tidak tersalur secara penuh dengan sebab macam-macam. Yang paling  sederhana, misalnya, jalan darah tertutup akibat satu bagian tubuh  tertentu ditekuk terlalu lama.
Kesemutan yang tidak disertai gejala-gejala lain biasanya menandakan  adanya gangguan pada reseptor di kulit atau pada cabang-cabang saraf  tepi. Namun kita mesti lebih waspada jika ada gejala lain di luar  kesemutan. Bukan hanya kelumpuhan, kesemutan bisa juga disertai gangguan  penglihatan, pendengaran, gabungan keduanya, atau lainnya.
Beberapa gangguan kesehatan serius yang ditandai gejala kesemutan, antara lain:
Radang sumsum tulang belakang (myelitis)Terjadi  pada orang dewasa, kadang-kadang gejala kesemutan didahului oleh flu  berat. Kesemutan yang dirasakan akan menghebat, naik dari ujung jari  kaki sampai ke pusar (perut tengah). Gejalanya berkembang menjadi rasa  tebal di permukaan kulit. Setelah fase ini, penderita akan mengalami  kesulitan berjalan. Ini adalah gejala radang sumsum tulang belakang,  yang terjadi karena serangan virus bernama cytomegalovirus (CMV).
Penderita menjadi tidak bisa mengontrol buang air kecil. Buang air  besar pun sulit. Penyakit ini dapat disembuhkan total, dapat pula cuma  sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai lumpuh.
Diabetes mellitus atau kencing manisPada  penderita diabetes, kesemutan adalah gejala kerusakan pembuluh-pembuluh  darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung syaraf berkurang.  Gejala yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang  panas, dan kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa  nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki,  terutama pada malam hari.
Carpal Tunnel Syndrome (CTS)Kesemutan yang  menyerang ujung jari, biasanya tangan kanan, dan kemudian berkembang  menjadi rasa tebal, saat digunakan beraktivitas, adalah gejala CTS.  Gejala kesemutan ini berkaitan dengan rongga di pergelangan tangan  (karpal) yang mengalami pembesaran otot-otot sehingga menekan saraf yang  melewati terowongan tersebut. CTS bisa menjadi gangguan lebih serius  bila didiamkan cukup lama, misalnya 1 - 2 tahun.
Pada tahap ini tekanan otot sudah mengganggu aliran darah ke tangan,  dengan akibat otot-otot yang mengalami kekurangan nutrisi akan mengecil,  dan melemahkan otot.
JantungPada penderita sakit jantung, kesemutan  dapat juga timbul karena komplikasi jantung dan sarafnya. Yang terjadi  misalnya, si penderita menjalani operasi pemasangan klep jantung. Saat  pemasangan, ada bekuan darah menempel, yang kemudian terbawa aliran  darah ke atas, dan menyumbat salah satu pembuluh darah di otak. Bila  sumbatan di otak itu kebetulan mengenai daerah yang mengatur sistem  sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah  yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan menjadi  kelumpuhan.
Rematik
Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Gejala kesemutan karena rematik akan hilang bila rematik sembuh.
Pengobatan :
Pengobatan yang diberikan sesuai penyakit yang mendasarinya. 
Sebagai  contoh : bila kesemutan terjadi pada penderita diabetes (Neuropati  diabetik), maka pengobatan dilakukan dengan pengontrolan gula darah  disertai obat-obatan yang bersifat neurotropik dan juga vitamin B.
Namun bila kesemutan disebabkan oleh penekan saraf maka pengobatan  harus dilakukan dengan modifikasi gerakan tubuh, pemberian neurotropik,  dan mungkin pada kasus yang berat dipertimbangkan uuntuk operasi.
Perlu diingat, bila kesemutan akibat penyakit stroke maka pengobatan  harus segera dilakukan, misal pada stroke akibat sumbatan maka pasien  harus diberikan obat pengencer darah maupun pengaturan faktor risiko  strokenya seperti hipertensi dan kholesterol.
sumber : http://www.indosiar.com/ragam/79902/hati-hati-jika-alami-kesemutan
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar