Jumat, 19 Agustus 2011

NIKMAT Tidak Selalu Aman … !


                Kebiasaan mengorek-ngorek telinga lazim kita jumpai, baik dengan menggunakan batang korek api, tisu, lidi, kapas khusus (catton bud) atau bahkan benda-benda kecil yang terbuat dari logam.

                Apapun ceritanya, mengorek kuping itu dianggap kegiatan yang sangat mengasyikkan dan nikmaaaaaaaaaaaaatt … dan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Namun perlu diingat bahwa mengorek kuping dengan cara tersebut diatas akan sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal.
Parahnya lagi, masih banyak diantara kita yang memiliki kebiasaan mengorek-ngorek liang telinga dengan jari berkuku tajam. Tanpa disadari, akibat gesekan kuku jari tersebut dengan dinding saluran telinga luar akan menjadi peradangan yang tidak bisa dianggap sepele. Jika cukup berat maka akan menimbulkan semacam bisul atau jenis penyakit lainnya. Pada dasarnya, bentuk telinga dirancang untuk mengantisipasi masuknya kotoran. Liang telinga yang bersudut membuat kotoran, seperti debu atau serangga, sulit menembuas bagian yang lebih dalam. Di dalam telinga kita juga memproduksi getah telinga yang bernama serumen yang lebih kita kenal sebagai tai telinga atau getah yang berfungsi untuk menangkap kotoran dan dengan sendirinya membersihkannya.

                Dengan mengorek telinga, kita justru mendorong serumen ke celah sempit pada bagian dalam telinga, tempat dimana seharusnya serumen tidak terbentuk. Akibatnya serumen akan terjebak dan terakumulasi hingga akhirnya menyebabkan sumbatan pada lubang telinga. Sumbatan tersebut akan menghalangi hantaran gelombang suara ke gendang telinga, sehingga jika menggumpal dan menyumbat liang telinga sehingga menghalangi masuknya gelombang suara ke telinga dalam.
Apalagi dalam kadar normal, tai telinga hanya menutupi permukaan dinding telinga. Jika dibersihkan, getah akan diproduksi lagi, begitu seterusnya. Maka sebaiknya telinga tidak perlu dibersihkan dengan cara dikorek, apalagi sampai ke telinga dalam. Cukup bersihkan bagian luar saja, yauitu daun dan muara liang telinga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar