KOMPAS.com - Karena bersifat terbuka, Android rawan disusupi virus atau malware. Beberapa oknum pengembang aplikasi (developer) nakal memanfaatkan celah tersebut untuk membuat aplikasi palsu.
Salah satu aplikasi yang dibuat dalam versi palsu adalah game yang paling digemari saat ini yaitu Angry Birds dan Cut The Rope. Kedua game palsu tersebut pun sudah "ngendong" di di Google Play (dulunya Android Market).
Saat
mengunduh aplikasi palsu tersebut, tidak ada perbedaan mencolok dan
pengunduh aplikasi pun tidak akan tahu, apakah aplikasi tersebut asli
atau palsu.
Tapi setelah diunduh, pengguna bakal terperanjat
karena satu aplikasi yang diunduh dibanderol sekitar 7,84 dollar AS atau
Rp 74.600. Padahal, harga aplikasi aslinya masih lebih murah dari itu.
Atas perbuatan membuat aplikasi palsu tersebut, developer-nya didenda pengadilan sebesar 50.000 Euro atau sekitar Rp 740 juta.
Selain itu, developer juga harus membayar uang ganti rugi kepada korban sebesar 28.000 Euro atau sekitar Rp 415 juta.
Tidak ada penjelasan dari pengadilan mengeluarkan keputusan tersebut. Bahkan pengadilan juga tidak mau membocorkan developer yang membuat aplikasi itu.
Google
pun angkat bicara. Perusahaan mesin pencari terbesar ini hanya
menjelaskan bahwa Google telah memeriksa aplikasi sebelum dimasukkan ke
Google Play. Namun jika ada yang melanggar aturan, termasuk membuat
aplikasi palsu, maka Google tidak segan-segan untuk langsung menghapus
dari Google Play.
Kenyataan tersebut memang sudah lama dihadapi
oleh pengguna ponsel Android. Google hanya menyarankan pengguna untuk
memastikan aplikasi yang akan diunduh benar-benar diinginkan.
sumber : http://tekno.kompas.com/read/2012/05/31/15404682/Bikin.Aplikasi.Palsu.Developer.Didenda.Rp.740.Juta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar